Arsip untuk Desember, 2008

Buat yang Hobi Bercanda

Posted in obrolan with tags , , , on Desember 16, 2008 by novasha

Dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain, tentulah guyonan menjadi semacam bumbu pelengkap yang ”memperkaya rasa” pada obrolan kita. Guyon atau Bercanda memang perlu, karena bisa menjadi semacam obat penghibur saat kita penat, sehingga bisa membuat pikiran menjadi lebih santai. Selain itu, tentu masih banyak manfaat lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu (mengingat terbatasnya kemampuan saya dalam mengolah kata).

Meskipun demikian, sebaiknya tetap diingat bahwa bercanda juga ada batasnya. Hal inilah yang sering kita lupakan, dan tidak jarang akibatnya jadi tidak mengenakkan. Candaan yang keterlaluan bisa menyakiti hati seseorang, meskipun orang tersebut tidak menampakkan secara langsung perasaan tidak nyaman itu.

Sering kita lakukan, menjadikan olok-olok yang menyangkut kelemahan fisik seseorang sebagai bahan candaan. Mungkin bagi kebanyakan orang hal itu lucu, tapi bagaimana perasaan orang yang dijadikan bahan olok-olok tersebut? Misalnya, jika ada teman yang giginya tonggos, kita berikan nama julukan ‘si monyong’ atau ‘si jontor’ kepadanya. Atau jika ada orang yang punya tinggi badan yang lebih rendah dari rata-rata tinggi badan orang kebanyakan, kita berikan sebutan ‘si boncel’ atau ‘si ceper’ atau bahkan ‘si cebol’. Contoh lain, bila ada yang punya tubuh tambun diberi julukan ‘si gembrot’ atau ‘truk tronton’ barangkali? Oke, mungkin di depan kita orang itu bereaksi seolah-olah hal itu biasa saja, tapi bagaimana dengan perasaannya yang sebenarnya? Apakah kita pernah cukup peka untuk merenungkannya dan memahami perasaanya?

Saya sendiri adalah orang yang suka bercanda. Saya juga menyadari, terkadang candaan saya keterlaluan, hingga mungkin menyakiti hati orang lain, atau setidaknya membuat orang tersebut merasa tidak nyaman dengan candaan saya. Dengan setulus hati, maaf ya kalau ada yang pernah merasa tersakiti karena ulah saya (aseli, hal itu bukan merupakan sesuatu yang disengaja). Janji deh, mulai saat ini saya kita akan berusaha untuk lebih berhati-hati mengeluarkan kata-kata, agar bisa meminimalisir rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh orang lain. Semangat!

(Pelajaran Berharga) Perempuan, Rawan Kejahatan

Posted in ceritaku, pelajaran with tags , , , on Desember 16, 2008 by novasha

Sebuah pelajaran berharga baru saja saya dapatkan kemarin. Meski bukan saya alami sendiri jangan deh tapi sangat bisa diambil hikmahnya. Bermula saat harus lembur di kantor, kedua rekan saya (dua-duanya perempuan) mengalami musibah saat dalam perjalanan pulang ke rumah.

Kejadiannya terjadi begitu cepat. Saat baru saja melalui sebuah tikungan di daerah Senen, Jakarta Pusat, kedua rekan saya yang berboncengan mengendarai sepeda motor tiba-tiba ditempel oleh dua orang yang juga berboncengan dengan motor. Tak berapa lama kemudian, laptop yang berada di pangkuan berhasil dirampas oleh perampok yang tidak bertanggung jawab sejak kapan rampok punya tanggung jawab. Mungkin karena shock, teman saya tadi tidak bisa memberikan perlawanan yang berarti. Hasilnya, raiblah sebuah laptop baru yang masih berusia beberapa bulan berikut dokumen-dokumen penting di dalamnya. Beruntung, kedua teman saya selamat tanpa cedera (banyak orang bernasib naas karena ulah para penjahat, karena selain merampas barangnya, mereka juga tidak segan-segan melukai korbannya).

Ini menggambarkan betapa rawannya kita, kaum perempuan pada segala bentuk tindak kejahatan. Mungkin karena kita kaum perempuan dianggap sebagai kaum yang lemah, hingga selalu dijadikan sasaran empuk bagi setiap orang yang punya niat jahat. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, tidak ada salahnya bagi kita untuk lebih berhati-hati dan waspada. Ingatlah pesan Bang Napi, “Ingat, kejahatan tidak hanya terjadi karena ada keinginan pelakunya, tapi juga karena adanya kesempatan. Waspadalah! Waspadalah!

Berikut beberapa tindakan antisipatif yang bisa kita lakukan, terutama bila kita hidup di kota metropolitan seperti Jakarta:
1. Jangan mengundang niat jahat orang, misalnya memakai perhiasan yang mencolok dan berlebihan. Memakai pakaian yang terbuka juga bisa mengundang niat jahat lho..
2. Selalu berhati-hati dan waspada di manapun berada. Jangan mudah percaya pada orang, apalagi yang baru dikenal.
3. Bila membawa barang berharga, usahakan posisinya sedekat mungkin dengan tubuh kita.
4. Tidak ada salahnya membekali diri dengan jurus-jurus bela diri. Kalau tidak salah, ada semacam kursus singkat bela diri yang khusus mempelajari jurus-jurus sederhana namun ampuh melawan penjahat.
5. Bila terpaksa harus pulang/pergi pada malam hari, usahakan agar Anda tidak sendirian, mintalah teman Anda untuk menemani.
6. Yang paling penting, jangan lupa untuk selalu berdoa memohon perlindungan-Nya.