Rinduku Pada-Mu

Posted in curhat with tags , , on November 16, 2009 by novasha

Belakangan aku jadi sering merasa gelisah, tidak tenang, seperti ada beban yang menggelayut di pundak, tapi aku tak tahu apa itu. Sudah semingguan ini (mungkin lebih) “sesuatu” itu kurasakan sedikit mangganguku, mengganggu aktivitasku, dan aku ngga ingin terus-terusan begini. Lalu aku berpikir, mungkinkah rasa gundah itu dikarenakan aku telah melakukan banyak kesalahan? Mungkin saja atau bahkan tentu karena hal itu. Tapi sebelumnya aku belum pernah merasakan yang seperti ini, apa yang salah ya?

Atau mungkin Allah sedang ingin menyapaku, untuk kembali mendekatkan diri pada-Nya? Semoga begitulah jawabannya. Aku sadar, selama ini belum bisa menjadi makhuk-Nya yang baik, yang selalu taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Terus aku harus menempuh jalan yang bagaimana? Saat perasaan galau itu melanda, aku telah berusaha untuk berkomunikasi dengan-Nya, memohon agar kegalauan itu segera digantikan dengan ketenangan hati. Namun, sampai saat ini aku belum bisa merasakan ketenangan itu. Mungkin pasti ada yang salah dengan caraku?

Kemarin aku memutuskan untuk menghubungi seorang teman yang menurutku mungkin bisa membantu, tapi sms basa-basiku belum juga mendapat balasan darinya. Aku ingin memperbaiki diri, ingin lebih mengenal  Tuhanku, agamaku, semua yang perlu kuketahui tentang itu. Aku tau, selama ini perbuatan maksiatku mungkin sudah menggunung tinggi.  Aku ingin memperbaikinya, sehingga aku bisa mengganti semua perbuatan burukku dengan kebaikan-kebaikan yang semoga kelak dapat meringankanku di pengadilan-Nya. Aku butuh bantuan, bimbingan, agar tak tersesat karena berjalan sendirian. Aku butuh teman.

Akhirnya pagi ini kuputuskan untuk kembali mencoba menghubungi teman tersebut. Alhamdulillah, kali ini ada respon, ternyata kemarin dia sedang sakit, kelupaan balas smsku. Kuutarakan keinginanku untuk kembali belajar dalam suatu kelompok diskusi, agar aku bisa punya teman untuk bertukar pikiran serta saling mengingatkan. Alhamdulillah lagi, teman tersebut akan mengusahakan untuk mencarikan aku teman-teman yang baik, yang mau menerimaku apa adanya, dengan segala kekuranganku dan kedangkalan ilmuku. Tidak sabar menunggu kabar dari temanku itu.

“Ya Allah, kumohon, ampunilah segala khilaf dan salahku, mudahkanlah jalanku untuk meraih ridho-Mu.”

Lima Hari Kemudian…

Posted in kesehatan with tags , , , on Agustus 6, 2009 by novasha

Ga terasa, lima hari telah berlalu sejak behel ini terpasang di gigiku. Ada banyak hal baru yang kutemui, yang mungkin sebelumnya belum terprediksi. Mulai dari  mencari alternatif makanan pengisi perut sampai masalah bibir kering dan sariawan.

Soal ga bisa makan seperti biasa sih sudah terprediksi sebelumnya. Pada awal-awal pemakaian behel, dokter menyarankan untuk menghentikan sejenak aktivitas kunyah-mengunyah. Sebagai gantinya, beliau menyarankan untuk menggantinya dengan aktivitas telan-menelan. “Jangan makan nasi dulu ya seminggu ini, minum jus atau makan bubur aja, langsung ditelen, biar lemnya ga lepas.” Begitulah kurang lebih pesen dari dokterku. I will Dok! Pertama-tama sih ga masalah minum jus terus, sehari,dua hari, tiga hari, tapi lama-lama bosen juga. Mulai deh ekspansi ke bubur ayam sama bubur bayi instan gitu. Hasilnya? Sukses menurunkan berat badan sekilo lebih hanya dalam waktu kurang dari seminggu!

Setelah memakai behel, aku memang merasa bibirku jadi gampang kering, mungkin karena sering susah mingkem, banyakan mangapnya (karena mulut masih belum terbiasa dengan behel) . Ga tau deh teori dari mana. Semoga hal ini tidak akan berlangsung lama. Nah, solusi yang sampai saat ini masih jadi andalanku adalah polas-poles. Bukan sembarang poles, karena kalau salah poles nanti malah jadi tambah runyam masalahnya. Sebisa mungkin aku membawa senjata andalanku, yaitu lip balm! Saat bibir mulai terasa kering, ga nunggu lama-lama langsung oles aja. Aku ga pake lipstick, lipcolor, apalagi lipgloss. Menurut pengalamanku, memakai benda-benda itu saat kondisi bibir lagi ga fit malah akan memperparah kondisi bibir, jadi lebih kering misalnya.

Selain bibir kering, hal yang pasti terjadi adalah serangan sariawan. Bagian dalam pipi dan bibir sering mengalami gesekan dengan behel yang mengakibatkan lecet dan sariawan. Mengganggu banget sih enggak, tapi terasa sedikit ga nyaman aja. Sejauh ini sih aku belum menggunakan obat khusus untuk mengatasi sariawan. Cukup berusaha menyukupi kebutuhan vitamin C setiap harinya. Dan Alhamdulillah, sejauh ini masih bisa diatasi.

Masalah lain yang juga cukup mengganggu adalah rasa sakit yang mendera gigi-gigiku saat disikat. Uurrgghh! Ampun deh rasanya. Ga cuma pas disikat, kadang pas tanpa sengaja ‘tertabrak’ sendok saat aku menyuapkan makanan juga sakitnya minta ampun. Hadoooh. Tapi gapapa, demi kesehatan yang lebih baik, aku rela berkorban T___T

Sementara itu aja sih masalah-masalah yang muncul seiring dengan pemasangan behel di gigiku Baca lebih lanjut

Akhirnya

Posted in kesehatan with tags , , on Agustus 5, 2009 by novasha

Setelah berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun berjibaku antara iya–ga, takut–ga takut, yakin–ga yakin, akhirnya akhir pekan kemarin aku memutuskan untuk mengakhiri keraguan-keraguanku. Sabtu sore, dengan ditemani oleh dua orang teman sebagai bodyguard, aku mendatangi salah satu dental care yang tidak jauh dari tempat kostku. Jujur, sebelum masuk ke ruangan praktek sang dokter, jantungku terasa berdegup lebih kencang, hahaa.

Setelah diutak-atik selama sekitar satu jam-an, hasilnya *cling * aku punya senyum baru. Saat membuka mulut, terlihat gigiku jadi kinclong karena behel yang sudah terpasang di deretan gigi-gigiku. Rasanya? Sensasional! Campur aduk antara sakit, ngilu, sama perih-perih di rongga mulut saat merasakan gesekan antara braches sama kulit bibir dan pipi.

Oiya, sebenarnya aku pingin pake karet warna transparan untuk pemasangan pertama ini, biar ga terlalu mencolok. Namun, dokter memberi tahu kalau warna transparan gampang kotor/berubah warna, jadi batal deh pake yang transparan. Akhirnya aku memilih warna biru muda, biar ga terlihat terlalu shocking iya ga sih?

Kata dokterku, behel yang sekarang terpasang ini belum bekerja secara resmi. Dia dipasang agar gigi dan mulutku dapat melakukan adaptasi terhadap “benda asing” ini. Cincin untuk mengaitkan kawat yang seharusnya terpasang di gigi geraham bagian belakang belum terpasang. Menurut rencana, cincin akan dipasang pada kontrol ortho yang pertama, seminggu setelah pemasangan behel. Masih menurut beliau, pemasangan cincin nantinya akan menimbulkan rasa yang lebih sakit dari apa yang telah kurasakan tadi. Dooh!

Setelah behel terpasang, mulutku jadi berasa penuh. Jadi cumi alias cucah mingkem, hehe. Selain itu juga jadi ga bisa makan seperti biasa, paling tidak selama dua minggu ke depan, biar lem perekatnya ga lepas. Ga apa-apa, ini kan demi kesehatan gigi yang lebih baik. Jadi biar sakit, biar cumi, biar lapar, perawatan harus jalan terus.

Baca lebih lanjut

Pertanyaan tentang Kedewasaan

Posted in ceritaku, curhat with tags , , , , , , , , on April 21, 2009 by novasha

Akhir-akhir ini aku merasa dihantui oleh sebuah tanda tanya besar. Sebenarnya kedewasaan itu ditentukan oleh apa sih? Dulu kupikir kedewasaan itu tumbuh berbanding lurus dengan pertambahan usia seseorang. Tapi belakangan kupikir teoriku itu keliru.

Tumbuh menjadi manusia yang makin tua dari waktu ke waktu merupakan hukum alam yang pasti, bahkan mutlak. Namun, tumbuh jadi manusia yang makin dewasa dari waktu ke waktu sepertinya relatif hukumnya. Apakah hukum relativitas Einstein bisa diterapkan pada kasus ini? *berpikir keras mode: on*

Aku pernah bertemu dengan ratusan, bahkan mungkin ribuan orang dalam hidupku. Mereka selalu memiliki karakter masing-masing yang berbeda satu dengan yang lain. Aku kenal dengan beberapa orang secara mendalam, dan bisa sedikit menyelami karakter mereka. Banyak yang usianya lebih muda tapi bisa bersikap dan bertindak lebih dewasa. Tak jarang juga yang usianya lebih tua tapi kelakuannya kaya anak-anak. Jadi, sebenarnya faktor apa sih yang mempengaruhi tingkat kedewasaan seseorang? Adakah rumusnya?

Kalau menghadapi anak-anak yang kekanak-kanakan, tentu bisa disiasati. Namanya juga anak-anak, wajar dong kalau kekanak-kanakan. Tapi saat harus berhadapan dengan orang dewasa yang kekanak-kanakan, gimana cara menghadapinya? Mau pakai cara kaya cara menghadapi anak-anak, kok orangnya lebih tua. Tapi, kalau pakai cara kaya orang dewasa, kok yang bersangkutan tidak bisa mencerna ya? Cape banget kalau harus berhadapan dengan orang seperti ini. Sangat menyita tenaga dan pikiran. Selain itu juga butuh stok kesabaran ekstra.

Jadi merasa kaya lagi ujian, terus dapat soal “Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedewasaan seseorang!” dan ga bisa jawabnya. Trus di nomor berikutnya ada lagi pertanyaan “Bagaimana cara yang efektif untuk menghadapi orang dewasa yang belum dewasa?” Huff…

Kucing-Kucingan dengan Facebook

Posted in curhat, internet, obrolan with tags , , , , , , on April 6, 2009 by novasha

Sudah sejak seminggu yang lalu facebook di kantor diblokir. Hm…ga mengherankan, soalnya jejaring pertemanan yang satu ini memang dirasa cukup mengancam produktivitas karyawan. Di kantor kami yang notabene adalah kantor pemerintah, pemblokiran baru dilakukan beberapa hari yang lalu.

Sebenarnya saya sendiri sudah bisa memprediksi hal pemblokiran ini. Sebelumnya, saat demam friendster melanda, kantor kami telah melakukan kebijakan pemblokiran, karena dianggap mempengaruhi produktivitas karyawan. Saat hantaman badai facebook akhirnya sampai juga di kantor kami, serangan situs pertemanan ini pun mewabah di mana-mana. Hasilnya, facebook pun mengalami nasib serupa.

Tidak mengherankan kalau banyak dari kita – para karyawan yang memperoleh fasilitas ngenet cuma-cuma dari kantor – jadi terpesona facebook, karena memang punya daya hipnotis yang kuat bagi para penggilanya (termasuk saya, hehe). Bagaimana tidak, dimanjakan dengan segudang fasilitas interaktif, siapa sih yang tidak tergoda? Bahkan seorang teman yang dulu mengatakan tidak akan membuat account facebook dengan alasan tidak mau terlalu eksis, pun akhirnya kepincut juga untuk join di situs ini. Sekarang hampir tiada hari terlewat tanpa berfacebook ria 😀

Akan tetapi, apakah acara blokir-memblokir ini adalah cara yang ampuh untuk menjauhkan karyawan dari facebook? Kalau menurut saya, cara itu bukanlah solusi yang tepat. Mengapa? Ya karena pasca diblokirnya facebook di kantor, beragam cara dilakukan untuk menembus proxy server. Waduh-waduh! Coba kita bandingkan contoh kasus di atas dengan artikel ini:

Bandung – Ketika banyak perusahaan mulai melarang karyawannya bermain Facebook, Telkom Bandung justru mengambil langkah sebaliknya. Mereka mewajibkan karyawan memiliki account Facebook dan blog. Loh kok?

Corporate Secretary Kandatel Bandung Irwan Sobrian mengaku, aturan tersebut sudah terapkan sejak sebulan lalu. Pasalnya, hal ini untuk lebih mengenalkan para karyawan dengan produk Telkom, jadi semacam untuk produk knowledge.

“Telkom memiliki kebijakan agar karyawannya ikut memasarkan produk Telkom di lingkungan sekitarnya. Nah, ibarat kita mau jualan ya kita harus tahu ada produknya. Kita mau jualan Speedy, karena Facebook dan blog sedang tren saat ini maka kita minimal harus tahu apa itu Facebook dan blog,” terangnya.

Saat ini, lanjut Irwan, dari 520 karyawan Telkom Bandung sekitar 80 persennya sudah jadi ‘warga’ Facebook. Padahal, bagi Telkom Bandung, situs jejaring sosial ini sempat dianggap sebagai ‘ancaman’ sehingga pernah mendapat cap situs terlarang.

Namun, aksi boikot tersebut hanyalah sementara, karena kembali dibuka setelah adanya instruksi untuk Facebook-an dan ngeblog bagi karyawan Telkom Bandung.

“Awalnya memang diblok oleh admin kami, tapi akhirnya dilepas karena kita melihat manfaatnya. Dengan facebook kita bisa berkomunikasi dengan siapapun dan dimanapun,” tukas Irwan.

Manfaat Facebook juga diakui oleh salah seorang Officer II Public Relation Datel Bandung Herry Isnaeni. Semenjak dirinya aktif di situs ini, dirinya mengaku bisa mendapatkan informasi dan teman lebih banyak.

“Yang saya rasakan lebih banyak manfaatnya daripada negatifnya. Saya malah bertemu dengan teman lama dan dapat menjalin silaturahmi dengan banyak orang,” kata pria yang akrab dipanggil Abah ini.

Pun demikian, terkait aturan ber-Facebook ria ini, Irwan mengingatkan karyawan untuk tidak lupa diri, karena perusahaan tetap bakal melakukan pengawasan. Jika ternyata produktifitas karyawan merosot karena asik bermain Facebook, tentu kebijakan ini akan dievaluasi.

“Bisa saja instruksi main Facebook dan ngeblog akan dicabut. Tapi sampai saat ini tidak ada satupun karyawan yang menurun produktifitasnya, karena mereka main Facebook saat jam istirahat dan pulang kantor,” pungkas pria yang selalu tampil rapi ini menutup obrolan. ( afz / ash )

(dikutip dari detik.com)

Seandainya kantor kami menerapkan kebijakan yang sama, hehe…*ngayal mode: 0n*

Setiap kantor memang punya kebijakan masing-masing. Apapun kebijakannya, minumnya teh botol sosro semoga itu akan jadi yang terbaik bagi semua pihak.

Jalan-Jalan ke Baltic

Posted in ceritaku, jalan-jalan, kuliner with tags , , , , on April 2, 2009 by novasha

Weekend memang paling enak buat hibernasi sepuasnya. Bangun-bangun dilanjutin nonton koleksi DVD baru sambil tiduran di atas kasur trus sesekali ketiduran. Oh indahnya dunia. Hiyahahaha, dasar pemalas. Nah, setelah menjalani rutinitas tersebut, akhirnya weekend kemarin saya berkesempatan merasakan pengalaman baru. Jalan-jalan ke Baltic! Senengnya.

Cukup dengan memakai helm dan duduk manis di jok belakang sepeda motor, dalam beberapa menit sampailah saya di Baltic. Ini bukan mimpi di siang bolong lho, bukan juga cerita boongan. Ini kisah nyata saudara-saudara.

Jadi, yang saya maksud Baltic di sini adalah nama sebuah kedai es krim yang ada di daerah Kramat Raya (kalau dari arah Matraman sebelah kiri jalan sebelum lampu merah). Ngga heran kalau saya exciting banget, soalnya itu adalah kunjungan pertama saya. Kalau dilihat dari jalan, tempatnya memang tidak terlalu ‘eyecatching’, soalnya papan namanya kecil (kedainya juga kecil).

Masuk ke dalam kedainya, kesan pertama adalah…kecil. Tapi kayanya cukup nyaman dan sejuk, apalagi kalau dibandingin dengan udara di luar sana yang panasnya minta ampun. Di dalam sudah ada serombongan ABG yang lagi kongkow-kongkow sambil menyantap es krim masing-masing. Setelah melihat-lihat pilihan es krim yang tersedia, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba es puter kombinasi rasa melon-durian-nangka. Pilihan kedua adalah es krim cup special rasa coklat. Terus pas lihat-lihat lagi, tergoda juga buat nyobain mini tart ice creamnya. Saya putuskan untuk mencoba yang rasa blackforest, rum raisin, sama moccha (moccha apa ya, agak lupa namanya).

Setelah dirasa cukup, si mbak pramuniaganya mengepak pesanan kami ke dalam dus yang di dalamnya juga disertakan potongan-potongan biang es, lalu diselotip (karena tiba-tiba di luar mendung, kami memutuskan untuk membawa pulang saja es krimya). Huhu, jadi ngga sabar pengen cepet-cepet sampe kosan.

kemasan

kemasan

setelah kemasannya dibuka…

es puter kombinasi rasa melon-durian-nangka

es puter kombinasi rasa melon-durian-nangka

yang dapat giliran pertama untuk dicicipi adalah es puter ini. Kombinasi rasa melon, durian dan nangkanya pas banget di lidah. Apalagi ditambah dengan potongan-potongan kecil buah nangka, yummy! Untuk bisa membawa pulang satu cup es krim ini, cukup dengan Rp 2.900 saja.

es krim cup coklat

es krim cup coklat

selesai melahap es puter, giliran si es krim cup special choco chip ini. Begitu masuk mulut, langsung lumer di lidah. Rasa coklatnya kerasa banget, ditambah butiran-butiran choco chip, sedaaaap. Kalau yang ini harganya Rp 3.500

paket A

paket A

Hm…belum puas dengan es krim cup, lanjut nyobain mini tart ice cream deh, hehe. Harga sepaketnya RP 13.500, isinya tiga potong kecil-kecil,  tiap  potongnya dikemas di kertas warna-warni.  Kebetulan kemarin ambil yang paket A, isinya ada black forest, rum raisin, sama moccha.

black forest mini tart ice cream

black forest mini tart ice cream

yang ini rasa black forest. Rasanya lumayan lah, apalagi ada buah cherrynya ^_____^

rum raisin mini tart ice cream

rum raisin mini tart ice cream

Potongan kedua, rum raisin. Warna pinknya menggoda, hihihi.

moccha mini tart ice cream

moccha mini tart ice cream

Terakhir, giliran si moccha. Sebenernya sih yang ini terlihat enak, dengan rasa moccha dan taburan kacang di atasnya. Tapi entah karena sudah ‘overload’ apa gimana, yang terakhir ini rasanya kurang bisa saya nikmati.

Nah, buat yang mau nyoba ke Es Krim Baltic, alamatnya ada  di:

Jalan Kramat Raya Nomor 10-12
Jakarta Pusat 10420
Telp 3906409 – 3501805

Ini bukan promosi lho..

(Masih) tentang Angin

Posted in ceritaku, ilmu, obrolan with tags , , , on Maret 25, 2009 by novasha

Setelah kemarin membahas tentang angin-anginan di Four Seasons, saya jadi pengen nulis tentang angin lagi. Tapi, kali ini saya ingin mencoba membahas tentang “angin si bapak” (selanjutnya disebut kentut) dipandang dari kaca mata ilmiah. Jangan merasa jijik dulu, ini perlu juga kita ketahui, secara ga ada manusia yang ga pernah kentut. Hm,,setelah mengumpulkan referensi dari berbagai sumber, akhirnya saya bisa menulis tentang yang satu ini.

Jadi, si kentut  itu berasal dari gas dalam usus. Gas dalam usus berasal dari udara yg kita telan, gas yang menerobos ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia, atau bisa juga  gas dari bakteri dalam perut. Makin banyak udara yang kita telan, makin banyak pula kadar nitrogen dalam kentut (oksigen dari udara terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai di usus). Adanya bakteri serta reaksi kimia antara asam perut dan  cairan usus menghasilkan karbondioksida. Bakteri juga menghasilkan metana dan hidrogen. Proporsi masing-masing gas tergantung apa yang kita makan, berapa banyak udara tertelan, jenis bakteri dalam usus, serta berapa lama kita menahan kentut. Makin lama menahan kentut, makin besar proporsi nitrogen, karena gas-gas lain terabsorbsi oleh darah melalui dinding usus.

Oiya, sebagai informasi saja, orang yang makannya tergesa-gesa kadar oksigen dalam kentut lebih banyak karena tubuhnya tidak sempat mengabsorbsi oksigen.

Saat kentut, terkadang disertai bunyi-bunyian seperti “tuuut” atau “bruuut” atau “tiiiit” atau “preeet” atau “brooot” atau bahkan cuma “beees” aja? Jadi, apa suara kentutmu? Hehe. Kenapa bisa bunyi gitu ya? Jawabannya ya karena adanya vibrasi lubang anus saat kentut diproduksi. Kuat-lemahnya bunyi tergantung pada kecepatan gas dan luas penampang lubang anus.

Jenis makanan dari kacang-kacangan berperan dalam memproduksi volume kentut ini. Mengapa makan kacang-kacangan menyebabkan banyak kentut? Kacang-kacangan mengandung zat gula yg tidak bisa dicerna tubuh. Gula tsb (raffinose, stachiose, verbascose) jika mencapai usus, bakteri di usus langsung berpesta pora & membuat banyak gas. Jagung, paprika, kubis, kembang kol, susu juga penyebab banyak kentut (bukan baunya).

Ciri khas lain dari kentut yang tidak boleh dilupakan adalah aroma khasnya. Alamak…siapa sih yang ga kenal aromanya? Lalu kenapa juga bisa ada aroma-aroma yang ‘sedaaap’ itu? Hal ini disebabkan kentut mengandung hidrogen sulfida dan merkaptan, dimana kedua senyawa ini mengandung sulfur (belerang). Makin banyak kandungan sulfur dalam makanan kita, makin banyak sulfida dan merkaptan diproduksi oleh bakteri dalam perut, yang kemudian akan berimbas pada makin busuknya aroma kentut.

Lalu, kenapa kentut yang busuk itu hangat dan tidak bersuara? Salah satu sumber kentut adalah bakteri. Fermentasi bakteri dan proses pencernaan memproduksi panas, hasil sampingnya adalah gas busuk.  Ukuran gelembung gas lebih kecil, hangat dan jenuh, dengan produk metabolisme bakteri yang berbau busuk. Ini kemudian menjadi kentut, walau volumenya kecil, justru kentut ini yang “mematikan” orang-orang di sekitar kita (Silent But Deadly).

Telur dan daging punya peran besar dalam memproduksi bau busuk kentut.

Nah, di bawah ini ada beberapa tanya-jawab soal kentut yang konyol tapi menggelitik rasa ingin tahu kita.

Berapa banyak kentut diproduksi dalam sehari?
Rata-rata setengah liter sehari dalam 14 kali kentut.

Berapa waktu yang diperlukan oleh kentut untuk melakukan perjalanan ke hidung orang lain?
Tergantung kondisi udara, seperti kelembaban, suhu, kecepatan dan arah angin, berat molekul gas kentut, jarak antara ‘transmitter’ dengan ‘receiver’. Begitu meninggalkan sumbernya, gas kentut menyebar dan konsentrasinya jadi berkurang. Kalau kentut tidak terdeteksi dalam beberapa detik, berarti mengalami pengenceran di udara dan hilang ditelan udara selama-lamanya. Kecuali kalau kentut di ruang sempit, seperti di lift atau mobil, konsentrasinya lebih banyak, sehingga baunya akan tinggal dalam waktu lama sampai akhirnya diserap oleh dinding. Menurut survey, kentut tidak menimbulkan efek bau ini jika ‘receiver’ lagi pilek.

Apakah setiap orang kentut?
Ya iya lah, selama masih hidup tentunya. Sesaat setelah meninggal pun orang masih bisa kentut lho.

Laki-laki kentut lebih sering daripada perempuan?
Tidak ada kaitannya dengan gender. Belum ada penelitian yang membuktikan kebenaran statement di atas.

Pada saat seperti apa biasanya orang kentut?
Pagi hari di toilet, yang disebut “morning thunder”. Kalau resonansinya bagus, bisa kedengaran di seluruh penjuru rumah dan seantero kampung.

Kemana perginya gas kentut kalau ditahan tidak dikeluarkan?
Kalau kentut ditahan-tahan dan tidak dikeluarkan, gas kentut akan bermigrasi ke bagian atas menuju usus, yang pada gilirannya akan keluar juga. Jadi bukan lenyap, hanya mengalami delay saja. Nah, kalau gas itu dikeluarkan, bisa menyebabkan orang-orang di sekitar produsen yang menghirup gasnya jadi  terkapar tak berdaya, karena aroma menusuk nan tajam yang dikeluarkan.

Kentut bisa terbakar?
Bisa saja. Kentut mengandung metana, hidrogen yg combustible (gas alam mengandung komponen ini juga). Kalau terbakar, nyalanya berwarna biru karena kandungan unsur hidrogen. Tapi saya sendiri belum  membuktikannya, kalau ada yang mau mencoba silakan aja, kalau berhasil jangan lupa kasi kabar.

(dari berbagai sumber)


Angin dan Empat Musim

Posted in ceritaku, liputan, obrolan with tags , , on Maret 24, 2009 by novasha

Angin. Ini adalah cerita tentang angin. Cerita tentang sesuatu yang menggelitik ,tentang angin, tentang “empat musim”.

Angin, apakah angin? Dari pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang saya peroleh sejak duduk di bangku SD, angin didefinisikan sebagai udara yang bergerak. Angin sejuk sepoi-sepoi yang berhembus melalui kisi-kisi jendela pada siang hari membuat kita terbuai, hingga beberapa saat kemudian, disadari atau tidak kelopak mata mulai merapat. Halah.

Tapi kali ini saya sedang tidak ingin berpanjang-lebar menjelaskan tentang angin dari kaca mata ilmiah. Tidak juga ingin membahas tentang angin sepoi-sepoi yang menghanyutkan. Saya hanya ingin berbagi tentang curahan hati saya yang sejujurnya.

Kemarin, saat sedang bertugas “menguntit” Menteri Keuangan RI (untuk selanjutnya disebut “Bu Menteri”) ke hotel empat musim alias Four Seasons Hotel yang ada di bilangan Jakarta Pusat, saya dibuat terheran-heran dan terbengong-bengong. Apa pasal? Yah, yang jelas masih ada hubungannya dengan angin-anginan lah. Berikut kronologi ceritanya.

Suasana hiruk pikuk waktu itu. Orang-orang penting itu sibuk mondar-mandir, nelpan-nelpon, cengengas-cengenges, ngobral-ngobrol, dan lain-lain kesibukan lainnya. Saya sendiri sedang membaca-baca bahan yang sebelumnya telah diberikan oleh panitia acara. Sambil mengecek voice recorder, saya lihat di kursi sebelah ada seorang mas wartawan yang juga sedang sibuk dengan comunicatornya. Lalu saya kembali asik dengan kesibukan semula, berkutat dengan makalah-makalah berbahasa Inggris yang membahas tentang kondisi perekonomian global terkini. Saya tidak tahu persis apa yang dibahas di situ, tapi daripada bengong dan terlihat bodoh, lebih baik pura-pura ngerti dan pasang tampang dipinter-pinterin.

Tak ada hujan tak ada badai, tiba-tiba ”bruutt..bruutt..bruutt..” dari arah belakang terdengar tiga kali suara yang identik. Spontan, saya dan mas wartawan tadi menoleh ke belakang. Saat kedua pasang mata kami bertemu, yang terlihat adalah tampang oon kami satu sama lain. Selain tampang takjub itu, saya melihat ada juga tatapan menuduh yang terkandung dalam pandangan mas wartawan tadi saya juga ding. Dari situ saya bisa menarik kesimpulan bahwa kami telah menjatuhkan tuduhan pada seorang bapak berkemeja biru yang baru saja lewat. Si tersangka pun dengan perasaan tak berdosa segera berlalu dan menghilang di kerumunan orang.

Wow! Ternyata orang penting juga manusia. Dia bisa juga mengeluarkan suara dari penjuru belakang tubuhnya. Buang angin memang manusiawi, tapi bukankah harus memperhatikan situasi dan kondisi juga? Angin itu bisa saja mengganggu orang lain kan? Wah..wah..secara di hotel mewah, dengan orang-orang penting di dalamnya, berani-beraninya bapak itu. Sempat kesal juga dengan ulah bapak tadi. Tapi kemudian saya mencoba berbaik sangka dengan sedikit menghilangkan perasaan menuduh. Mungkin saja bapak tadi sedang menderita sakit perut yang cukup serius, dan sebenarnya beliau ingin segera menuju toilet, tapi karena sudah mendesak, akhirnya si angin keluar tanpa meminta persetujuan dari si empunya. Tapi tetap saja, saya masih merasa bahwa di hotel mewah dilarang kentut di depan umum, hihihi.

Beberapa saat setelah kejadian itu, acara seminar dimulai, dengan menghadirkan Bu Menteri sebagai keynote speakernya. Kami mulai sibuk dengan urusan masing-masing. Lima menit..sepuluh menit..dua puluh menit.. dan akhirnya setelah kurang lebih satu jam mengikuti jalannya acara, kami -saya dan ketiga rekan saya– segera berkemas untuk kembali ke kantor. Melangkahkan kaki keluar dari pintu hotel, lagi-lagi saya masih harus berurusan dengan angin. Bukan angin bapak tadi, kali ini benar-benar angin. Di luar hujan deras mengguyur jalanan, disertai dengan angin kencang dan petir menyambar nyambar. Benar-benar ada angin di empat musim.

Musim Hujan, Waspada Demam DDR!

Posted in ceritaku, game, hobi with tags , , , on Januari 13, 2009 by novasha

Waduh,waduh, belakangan ini saya dibuat bingung oleh penyakit demam yang melanda. Bukan demam berdarah, tapi demam DDR alias Dance Dance Revolution, hehe. Iya, game yang satu ini emang sejak lamaaaa banget sudah ada, tapi baru belakangan ini saya terkena serangan demamnya. Lalu apa hubungannya dengan musim penghujan? Sebenarnya saya sendiri masih belum bisa menemukan korelasi yang jelas antara musim penghujan dengan demam DDR yang saya alami ini, hihihi.

Sekitar dua bulan yang lalu, saat saya dan beberapa orang teman dari “geng hedon” bermain di Fun World, Fifi, salah satu anggota geng hedon sedang larut dalam permainan dance tersebut (belakangan saya baru tahu kalau fifi terjangkit virus DDR akut) Saya pun jadi tergoda. Sebenarnya, saya sudah sering mengunjungi wahana bermain seperti ini sebelumnya untuk sekedar mengisi waktu atau sengaja untuk melepas penat. Namun, saya selalu memilih permainan-permainan yang tidak mengeluarkan banyak energi dan tidak perlu berpikir, jadi tak pernah terlintas untuk bermain DDR yang ternyata lumayan bikin keringetan, hehe.

Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian sebanyak-banyaknya dan memasang muka tembok, saya memberanikan diri menaiki panggung pertunjukan. Gerakan-gerakan kaku dan kagok pun mulai terlihat saat saya berusaha mengikuti tanda panah di layar yang diiringi alunan musik dengan tempo yang bervariasi. Sekali, dua kali, tiga kali, berkali-kali saya melakukan kesalahan. Gapapa, kan masih belajar, jadi yang namanya malu harus disingkirin jauh-jauh. Biar dapet miss terus, yang penting berani dan pede kepedean.

Bermain beberapa kali membuat saya tergoda untuk mencoba memainkan versi PS-nya di rumah. Setelah mencari-cari informasi, pada suatu hari minggu saya meluncur ke kawasan Mangga Dua dengan ditemani oleh seorang gamer sejati, yang tentunya lebih paham tentang jenis-jenis game beserta antek-anteknya. Bermodal jurus maut rayuan gombal pada si mas penjual, saya berhasil membawa pulang selembar karpet DDR plus bonus dua buah CDnya, hanya dengan mengeluarkan uang kurang dari seratus ribu rupiah saja.

Eksperimen pun dimulai. Dengan meminjam PSone yang usianya sudah tidak muda lagi, karpet dipasang. Wah, ternyata si PS masih bisa berfungsi meski ada kabel yang sedikit bermasalah. Permainan pun dimulai. Walau sensasinya berbeda, ternyata main DDR di rumah tetep asik. Malah, ada satu kelebihannya, khususnya bagi pemula seperti saya, yaitu ga perlu takut malu karena diliatin orang.

Buat yang belum mencoba, permainan yang satu ini wajib dicoba. Cewe, cowo, tua, muda, semua boleh mencoba. Apalagi permainan ini bisa ngeluarin keringat, jadi tidak hanya bermain, tapi juga sekalian olah raga kecil-kecilan. Sangat cocok buat orang-orang yang setipe sama saya, yang males berolah raga, karena dengan game yang satu ini badan kita dibikin bergerak, exercise dikit-dikit lah, biar badan tetap bugar. Oiya, konon permainan ini digemari mereka yang sedang berdiet. Mungkin ada benarnya juga, sebab gerakan-gerakan yang kita lakukan dalam game tersebut lumayan membakar kalori. Jadi tunggu apa lagi? Gerakkan kaki, ikuti panah atas-bawah-kanan-kiri!

Buat yang Hobi Bercanda

Posted in obrolan with tags , , , on Desember 16, 2008 by novasha

Dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain, tentulah guyonan menjadi semacam bumbu pelengkap yang ”memperkaya rasa” pada obrolan kita. Guyon atau Bercanda memang perlu, karena bisa menjadi semacam obat penghibur saat kita penat, sehingga bisa membuat pikiran menjadi lebih santai. Selain itu, tentu masih banyak manfaat lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu (mengingat terbatasnya kemampuan saya dalam mengolah kata).

Meskipun demikian, sebaiknya tetap diingat bahwa bercanda juga ada batasnya. Hal inilah yang sering kita lupakan, dan tidak jarang akibatnya jadi tidak mengenakkan. Candaan yang keterlaluan bisa menyakiti hati seseorang, meskipun orang tersebut tidak menampakkan secara langsung perasaan tidak nyaman itu.

Sering kita lakukan, menjadikan olok-olok yang menyangkut kelemahan fisik seseorang sebagai bahan candaan. Mungkin bagi kebanyakan orang hal itu lucu, tapi bagaimana perasaan orang yang dijadikan bahan olok-olok tersebut? Misalnya, jika ada teman yang giginya tonggos, kita berikan nama julukan ‘si monyong’ atau ‘si jontor’ kepadanya. Atau jika ada orang yang punya tinggi badan yang lebih rendah dari rata-rata tinggi badan orang kebanyakan, kita berikan sebutan ‘si boncel’ atau ‘si ceper’ atau bahkan ‘si cebol’. Contoh lain, bila ada yang punya tubuh tambun diberi julukan ‘si gembrot’ atau ‘truk tronton’ barangkali? Oke, mungkin di depan kita orang itu bereaksi seolah-olah hal itu biasa saja, tapi bagaimana dengan perasaannya yang sebenarnya? Apakah kita pernah cukup peka untuk merenungkannya dan memahami perasaanya?

Saya sendiri adalah orang yang suka bercanda. Saya juga menyadari, terkadang candaan saya keterlaluan, hingga mungkin menyakiti hati orang lain, atau setidaknya membuat orang tersebut merasa tidak nyaman dengan candaan saya. Dengan setulus hati, maaf ya kalau ada yang pernah merasa tersakiti karena ulah saya (aseli, hal itu bukan merupakan sesuatu yang disengaja). Janji deh, mulai saat ini saya kita akan berusaha untuk lebih berhati-hati mengeluarkan kata-kata, agar bisa meminimalisir rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh orang lain. Semangat!